Mudah-mudahan kerinduan kita untuk diberi kenikmatan oleh Allah berupa Qiyaamul lail membuat kita semangat menghindari maksiat di siang harinya.
-MQ Pagi-
Terasa ya, saat siangnya terlalu banyak tertawa, kesal, atau menghabiskan waktu jauh dari kemanfaatan, sulit sekali bangun untuk qiyaamul lail. Kadang ini bisa menjadi indikator kebaikan hari kita.
Terbangun dengan dada yang sesak karena kehilangan momen istimewa bermunajat pada-Nya di waktu yang Ia suka. Menyesal. Mohon ampun pada Allah.
Allahumma a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husnii ‘ibaadatik.
Duhai Allah, tolonglah kami agar mampu senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri segala nikmat-Mu, dan senantiasa meningkatkan intensitas ibadah kami kepada-Mu.
Aamiin.
Catatan Pengembara 